Akhirnya tibalah musim UEFA Champions League 2025/26, dan salah satu pertandingan yang menonjol dari Matchday 1 membawa kita langsung ke Bavaria. Allianz Arena di Munich akan bergemuruh pada 17 September 2025 pukul 19:00 (UTC) saat Bayern Munich menjamu Chelsea dalam pertandingan tradisional dan bersejarah yang penuh rivalitas dan drama.
Ini bukan sekadar pertandingan penyisihan grup, melainkan dua klub dengan sejarah di Eropa yang akan beradu kekuatan di depan 75.000 pendukung di Munich. Bayern, 6 kali juara Eropa Barat, akan berhadapan dengan Chelsea, satu-satunya klub Inggris yang pernah berjaya di semua kompetisi UEFA. Dan meskipun setiap tim datang dalam dua keadaan yang berbeda, Bayern dalam performa memukau dan Chelsea dalam mode membangun kembali di bawah Enzo Maresca—taruhannya tidak bisa lebih tinggi.
Bayern Munich: Penebusan, Ritme & Kekuatan Tanpa Henti
Menurut standar Bayern Munich, mereka telah menunggu cukup lama untuk gelar Liga Champions berikutnya. Kemenangan Eropa terakhir mereka terjadi pada tahun 2020 melawan PSG ketika mereka masih dipimpin oleh Hansi Flick, dan sejak itu raksasa Jerman tersingkir di perempat final dan semifinal yang membuat frustrasi.
Namun, di bawah Vincent Kompany, Bavarians sekali lagi terlihat seperti sebuah mesin. Awal musim Bundesliga 2025/26 mereka sempurna, memenangkan kelima pertandingan, termasuk kemenangan telak 5-0 atas Hamburg. Setelah berhasil meraih Piala Super Jerman, mereka memasuki pertandingan ini dalam semangat yang luar biasa.
Benteng Kandang: Allianz Arena Tak Terjamah
Bayern membuat sulit bagi tim tamu di Allianz Arena. Mereka tidak terkalahkan di kandang dalam fase grup Liga Champions dalam 34 pertandingan terakhir mereka, terakhir kali terjadi pada Desember 2013, ketika Kompany, ironisnya, adalah pemain pengganti Manchester City malam itu.
Lebih buruk lagi bagi Manchester United, Bayern telah memenangkan pertandingan pembuka mereka di Liga Champions dalam 22 musim berturut-turut. Sejarah jelas berada di pihak mereka.
Harry Kane: Kapten Inggris, Eksekutor Bayern
Jika pendukung Chelsea masih merasakan dampak dari babak 16 besar UCL 2019/20, di mana The Blues tersingkir dengan agregat 7-1 oleh Bayern Munich, mereka dapat dimaafkan jika merasa sangat cemas ketika menyambut Harry Kane. Penyerang Inggris itu meninggalkan Premier League untuk pindah ke Munich dan memulai musim ini seolah kesurupan—8 gol dalam 5 pertandingan.
Kane menyukai momen besar, dan dengan mesin kreatif seperti Joshua Kimmich, Luis Díaz, dan Michael Olise yang bermain untuknya, pertahanan Chelsea menghadapi ujian terbesarnya.
Chelsea: Kembali di Antara Elit Eropa
Chelsea kembali tampil di Liga Champions setelah absen selama dua tahun, dan kali ini mereka akan melakukannya dengan kepala tegak. Musim lalu, Chelsea mencetak sejarah, menjadi klub pertama yang memenangkan setiap kompetisi UEFA setelah mereka mengangkat trofi di Conference League.
The Blues masih memadukan pemain muda berbakat dan disiplin taktis di bawah manajer baru Enzo Maresca. Mereka lolos setelah mengalahkan Nottingham Forest pada hari terakhir di Premier League, dan mereka memenuhi syarat sebagai Juara Piala Dunia Antarklub setelah mengalahkan PSG awal tahun ini.
Panduan Performa: Campuran Tapi Menggembirakan
Di Premier League, Chelsea telah menunjukkan momen-momen hebat—seperti kemenangan 5-1 atas West Ham dan kemenangan 4-1 melawan AC Milan di Eropa—tetapi mereka juga menunjukkan kelemahan, seperti hasil imbang 2-2 melawan Brentford di mana mereka gagal bertahan dari bola mati. Maresca tahu bahwa ia membutuhkan timnya untuk tetap tenang di bawah tekanan gaya menyerang Bayern.
Cole Palmer: Kekuatan Kreatif Chelsea
Dengan Mykhaylo Mudryk yang diskors, Cole Palmer diharapkan menjadi pemain kunci bagi Chelsea. Mantan gelandang Manchester City ini telah menemukan ritmenya di awal musim ini, mencetak gol-gol penting dan menunjukkan kreativitasnya dalam permainannya sejauh ini. Kemampuannya untuk menemukan ruang dan membangun serangan di area setengah lapangan melawan lini tengah Bayern akan sangat penting.
Di lini depan, João Pedro, dengan 5 kontribusi gol dalam 4 pertandingan liga, akan diandalkan untuk memimpin serangan. Kemitraannya dan hubungannya dengan Pedro Neto dan Garnacho adalah sesuatu yang bisa menguji bek sayap cadangan Bayern.
Berita Tim: Cedera & Keputusan Pemilihan Pemain
Cedera Bayern Munich:
Jamal Musiala (patah pergelangan kaki/tulang kering jangka panjang)
Alphonso Davies (cedera lutut—absen)
Hiroki Ito (cedera kaki—absen)
Raphael Guerreiro (kemungkinan tidak tersedia karena cedera tulang rusuk)
Bahkan dengan absennya pemain bertahan, Kompany masih bisa mengandalkan Neuer, Upamecano, Kimmich, dan Kane untuk membantu menjaga keseimbangan tim.
Susunan Pemain Awal Bayern (4-2-3-1):
Neuer; Laimer, Upamecano, Tah, Stanisic; Kimmich, Pavlovic; Olise, Gnabry, Díaz; Kane
Absensi Chelsea
Mykhaylo Mudryk (diskors).
Liam Delap (hamstring).
Benoît Badiashile (cedera otot).
Romeo Lavia & Dario Essugo (cedera).
Facundo Buonanotte (tidak terdaftar).
Prediksi Susunan Pemain Chelsea (4-2-3-1):
Sánchez; James, Fofana, Chalobah, Cucurella; Fernández, Caicedo; Neto, Palmer, Garnacho; Pedro.
Pertempuran Taktis Kunci
Harry Kane vs. Wesley Fofana & Chalobah
Pertahanan Chelsea harus tampil baik dan mengawasi ketat Kane, yang sangat mahir memanfaatkan pergerakan di dalam kotak penalti. Satu kesalahan saja, dan dia akan membuat timnya membayar.
Kimmich vs. Enzo Fernández
Kontrol lini tengah sangat penting. Jika Enzo mampu menahan atau menahan tekanan Bayern, mereka bisa melakukan transisi dengan baik. Jika tidak, mereka akan memiliki sedikit atau tanpa penguasaan bola dengan Bayern yang mendominasi mereka.
Palmer vs Bek Sayap Bayern
Cedera Guerreiro dan Davies membuat Bayern berada dalam posisi yang genting di posisi bek kiri mereka. Palmer mungkin dapat memanfaatkan kreativitasnya untuk memanfaatkan situasi tersebut.
Rivalitas Historis
Pendukung Chelsea tidak akan melupakan Munich 2012, ketika sundulan Didier Drogba dan penyelamatan heroik Petr Čech memberi mereka gelar Liga Champions pertama melawan Bayern di kandang mereka sendiri. Namun, sejak saat itu, Bayern mendominasi, memenangkan tiga dari empat pertandingan, termasuk agregat 7-1 pada tahun 2020. Kesempatan ini berfungsi sebagai refleksi, 13 tahun setelah malam spesial Chelsea.
Prediksi Taruhan
Taruhan
- Bayern Munich: 60,6%
- Seri: 23,1%.
- Chelsea: 22,7%.
Prediksi Skor Akhir
Karena kekuatan serangan Bayern, tingkat kinerja mereka, ditambah dengan keuntungan bermain di kandang, membuat mereka menjadi favorit untuk menang. Chelsea bisa mencetak gol, tetapi kelemahan pertahanan mereka akan terlihat dan akan memberikan peluang yang bisa berakibat mahal.
Rekomendasi: Bayern Munich 3-1 Chelsea
Harry Kane mencetak gol, Palmer bersinar untuk Chelsea, dan Allianz Arena tetap kokoh.
Peluang Taruhan dari Stake.com
Kesimpulan Pertandingan
Allianz Arena siap untuk bentrokan akbar. Bayern Munich sedang naik daun, sementara Chelsea dalam mode membangun kembali. Hantu Munich 2012 masih terasa bagi para penggemar, dan ada kesempatan bagi para pemain untuk menciptakan sejarah baru.
Gol, drama, dan pesta sepak bola diharapkan. Dan bagi siapa pun yang mendukung raksasa Bundesliga atau The Blues dari London, sudah pasti inilah mengapa kita semua mencintai Liga Champions.
Bayern Munich 3 – 1 Chelsea.









